Oleh Adam Rumbaru
Direktur Eksekutif LAPD
Media massa sangat berperan dalam perkembangan
atau bahkan perubahan pola tingka laku masyarakat. Hal itu disebabkan media
massa mempunyai jaringan yang luas dan bersifat massal sehingga masyarakat yang
membaca tidak hanya perorangan akan
tetapi, mencakup jumlah puluhan, ratusan, bahkan ribuan pembaca, sehingga
pengaruh media massa akan sangat terlihat di permukaan masyarakat. Dalam
perspektif itu, media merupakan sarana yang efektif dan berdaya jangkau luas
untuk mempromosikan gagasan seseorang dalam kehidupan berdemokrasi. Melalui
media massa, gagasan inklusif itu dapat dikomunikasikan secara luas dan
menjangkau semua kalangan, bahkan sejak usia sekolah yang dapat mengantarkan
anak didik untuk mengenal pentingnya solidaritas sosial antara warga,
penghormatan terhadap kemajemukan, dan nilai-nilai dasar demokrasi keadaban.
Peran media massa yang
sangat signifikan itu, diharapkan dari setiap media tidak dikembangkan
jurnalisme partisan yang tidak kompatibel dengan upaya membangun saling
pengertian. Jurnalisme yang professional dan indenpenden dalam menjalankan
tugas peliputan adalah harapan sebuah demokrasi. Karena di dalam demokrasi pers
merupakan pilar demokrasi yang menduduki peringkat keempat. Kinerja dan peran
media massa di negara Indonesia sampai saat ini memang perlu diakui bahwa para Jurnalisme
telah banyak memberi kontribusi bagi perkembangan media massa. Berkat
jurnalistik, kemajuan teknologi bisa dibaca oleh banyak orang. Jurnalistik
merupakan dunia yang sangat menggiurkan disamping juga memberi banyak manfaat
utamanya mengembangkan skil/ketrampilan. Untuk
pemuda pun perlu dikenalkan dan lebih diakrabkan dengan dunia
jurnalistik.
Sebagai bagian dari
kelompok terdidik, pemuda juga harus memiliki kemampuan dalam pengembangan
potensi dalam dirinya. Karena di usia mereka itulah awalnya ditandai adanya
perkembangan kemampuan intelektual yang pesat. Namun ketika, si pemuda tidak mendapatkan kesempatan pengembangan
kemampuan intelektualnya, terutama melalui pendidikan di sekolah dan kampus,
maka boleh jadi potensi intelektualnya tidak akan berkembang optimal. Disamping
itu pula, boleh dikatakan masa mereka masih dalam proses menemukan identitas
diri (self identity).
Usaha pencarian identitas pun, banyak dilakukan dengan menunjukkan perilaku
coba-coba, perilaku imitasi atau identifikasi. Ketika remaja gagal menemukan
identitas dirinya, dia akan mengalami krisis identitas atau identity confusion,
sehingga mungkin saja akan terbentuk sistem kepribadian yang bukan
menggambarkan keadaan diri yang sebenarnya.
Reaksi-reaksi dan ekspresi emosional yang masih labil dan belum
terkendali pada masa remaja dapat berdampak pada kehidupan pribadi maupun
sosialnya. Dia menjadi sering merasa tertekan dan bermuram durja atau justru
dia menjadi orang yang berperilaku agresif. Pertengkaran dan perkelahian
seringkali terjadi akibat dari ketidakstabilan emosinya. Selain yang telah
dipaparkan di atas, tentunya masih banyak problema keremajaan lainnya.
Timbulnya problema remaja dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal
maupun eksternal. Agar remaja dapat terhindar dari berbagai kesulitan dan
problema kiranya diperlukan kearifan dari semua pihak.
Berdasarakan pemikiran tersebut di atas, maka perlu kiranya dikembangkan pendidikan jurnalisme kepada pemuda khususnya jurnalisme media cetak seperti Koran, majalah dan online. Sebagai upaya pengembangan bakat dan skil jurnalistik kepada pemuda, maka kami dari Lembaga Analisa Pengembangan Demokrasi bermaksud melaksanakan kegiatan pelatihan jurnalistik di kalangan pemuda.
Program pelatihan kepenulisan ini merupakan salah satu iktiar dalam rangka mengembangkan skilis remaja di Indonesia dalam dunia jurnalistik/kepenulisan. Materi dalam pelatihan jurnalistik ini tidak membebani pemuda dengan tema-tema yang berat, namun diupayakan peserta merasa senang dan enjoy di dalam mengikuti pelatihan. Dengan pelatihan ini diharapkan akan memunculkan pemuda memiliki kemampuan di dalam mengelola media massa secara handal untuk semakin mempercepat pencapaian tujuan organisasi atau pergerakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar